Jaman sekarang dunia maya bukanlah hal yang mewah. Apalagi dari
handphone saja sudah bisa mengakses internet. Selain mengubah cara
manusia bersosialisasi, internet juga menjadi cara baru dalam
berbelanja.
Layaknya di dunia nyata, berbelanja di dunia maya tak
selalu aman. Kasus yang sering terjadi ialah barang tidak dikirim
padahal uang sudah ditransfer. Setelah melakukan pembayaran, ponsel
penjual tak aktif. Atau barang dikirim namun tak sesuai dengan pesanan.
Pernahkah Anda mengalaminya?
Berikut ini akan saya paparkan tips aman berbelanja online di internet, berdasarkan pengalaman saya sebagai pembeli sekaligus penjual aktif hingga saat ini. Tapi, mengapa Anda harus membacanya?
5 Keuntungan sebagai calon pembeli: 1. Anda akan lebih berhati-hati dalam berbelanja online
2. Bisa menghindari penipuan
3. Bisa menentukan penjual yang kredibel dengan jauh lebih akurat
4. Memahami metode umum dalam berbelanja di internet
5. Tak takut berbelanja online
5 Keuntungan sebagai penjual: 1. Bisa meyakinkan calon pembeli bahwa Anda kredibel
2. Meningkatkan kepercayaan konsumen = iklan gratis
3. Bisa menghindari reputasi jelek
4. Konsumen puas = keuntungan berlipat
5. Nama baik di dunia maya
Berikut 10 tips aman berbelanja online di dunia maya:
1. Cek websitenya
Dari
penampilan website nya, saya biasanya mengecek apakah website itu
dirawat atau diupdate secara berkala. Jika web seperti tampak tak
diurus, harga produk yang tertera beda dengan yang dijual, maka Anda
perlu lebih waspada lagi.
Saya memahami bahwa toko online tak
selalu diupdate produknya. Seandainya diupdate, mungkin penambahan
barang atau perubahan harga dan ongkos kirim. Tapi saya selalu
membiasakan untuk selalu memberi ucapan semacam Happy Sunday atau Happy
Weekend untuk menandakan bahwa toko online saya itu masih hidup dan
kredibel.
2. Kontak yang bisa dihubungi
Cari dan simpan
nomor hape, nomor telepon rumah (kalau ada), yahoo messenger, email dan
alamat kantor (jika ada). Karena toko online bisa dibuat oleh
perorangan, ada kalanya alamat kantor ini tidak dicantumkan. Kebanyakan
juga, penjual tak memiliki barang yang ready dan toko untuk menyimpan
barang. Tak masalah asalkan kontak yang bisa dihubungi tertera jelas dan
aktif.
Untuk menghindari kesan sebagai penjual gadungan, saya
membiasakan untuk selalu membalas setiap pertanyaan yang masuk sesegera
mungkin. Entah itu via email, BBM, Yahoo Messenger, SMS bahkan via
telepon. Untuk penjual, baca juga 13 Hal Yang Harus Dihindari Dalam Membuka Toko Online.
3. Hubungi penjual
Dari
percakapan tanya jawab antara Anda dengan penjual, bisa disimpulkan
apakah si penjual memang penjual yang kredibel. Kalau ditanya siang
jawabnya besok pagi, keabsahan penjual patut dipertanyakan. Tapi sebelum
Anda memvonisnya, cek dulu apa ada keterangan jam kerja di website nya.
Pengalaman
saya sebagai penjual: terkadang ada pembeli yang menghubungi saya
tengah malam, padahal sudah tertera jam kerja hanya sampai pukul 5 sore.
Kalau sudah begini, salah siapa?
4. Tes, tanyakan seputar produk
Penjual
yang memang sudah ahli, pasti akan tahu seluk beluk dari produk yang
dijual. Jika makanan, tanyakan kadaluwarsanya, bahan yang dijual, halal
atau tidak, proses pengiriman serta berapa lama barang akan sampai di
tempat Anda.
Saya selalu memberikan informasi yang tepat sebagai
penjual. Bahkan sebisa mungkin saya berusaha mengetahui apa pertanyaan
selanjutnya yang ingin ditanyakan. Selain menghemat waktu saya (saya
meladeni beberapa pembeli sekaligus), calon pembeli juga diuntungkan
karena mereka bisa menghemat waktu.
5. Cek register toko online
Cara
ini sangatlah mudah, ketikkan who.is pada browser Anda. Setelah halaman
who.is terbuka, masukkan alamat website ke kolom yang disediakan dan
klik Whois. Who.is berfungsi sebagai website checker yang bisa
menampilkan seputar informasi alamat pemilik domain (www.namatoko.com),
tanggal pengaktifan domain, tanggal kadaluwarsa domain, nama registran,
alamat, nomor telepon, email, kota dan provinsi yang tentu akan sangat
berguna.
Perlu diingat bahwa who.is bisa disembunyikan atau di
hidden. Jika website tersebut who.is-nya disembunyikan, maka Anda harus
berpikir dua kali karena website tersebut menyembunyikan siapa pemilik
dan alamatnya. Sebagai penjual, saya tak pernah menyembunyikan who.is,
sebaliknya saya memberikan alamat, nama, nomor ponsel dan email yang
sesuai dengan yang tertera pada toko online.
6. Rekening pribadi atau badan usaha?
Pembayaran
biasanya lebih banyak menggunakan metode transfer antar bank seperti
BCA, BNI dan Mandiri. Jika rekening tersebut menggunakan rekening
pribadi, Anda harus waspada. Jika rekening yang digunakan menggunakan
nama badan usaha, misal PT.YYY atau CV.YYY, maka sudah pasti lebih
terjamin.
Meski begitu, rekening atas nama pribadi bukan berarti
masalah. Jika semua kriteria tips berbelanja aman ini terpenuhi, maka
Anda tak usah takut untuk transfer ke rekening pribadi.
7. Catat dan simpan bukti transaksi
Selain
menyimpan kontak penjual, catat juga kapan Anda menghubungi penjual,
histori percakapan dan simpan bukti transaksi. Jika ternyata Anda kena
tipu, maka bukti-bukti ini bisa diajukan ke pihak berwenang.
Sebagai
penjual, saya selalu menyimpan semua bukti histori dan bukti transaksi.
Untuk mencegah calon pembeli menuntut di luar kewajiban saya, saya
menyimpannya. Misalkan jika pembeli marah karena barang ternyata basi di
jalan, maka saya akan mengingatkan bahwa sebelum barang dikirim, calon
pembeli sudah setuju atas resiko barang basi karena perjalanan yang
terlalu lama.
8. Gunakan Google
Selain menggunakan
kemampuan Anda sendiri, cek website tersebut di Google. Gunakan kata
kunci seperti misal: Toko A menipu, Nama A menipu, Toko A bisa
dipercaya, Nama A bisa dipercaya. Jika ternyata hasil Googling
menunjukkan banyak artikel yang menyebut si penjual/toko tersebut
penipu, maka sudah dipastikan bahwa toko tersebut penipu.
Sama
seperti di dunia nyata, artikel yang baik bisa dibeli. Karena itu meski
artikel yang muncul menyatakan bahwa toko tersebut baik adanya, Anda
tetap harus waspada.
9. Tanyakan di forum atau pada teman Anda
Biasanya
jika toko ini memang kredibel, maka penjual akan direkomendasikan pada
teman-temannya yang lain. Jika perlu, tanyakan pada forum.
Pembeli yang puas akan kembali lagi, tapi tidak sendirian, melainkan bersama teman-teman dan kerabatnya
10. Pahami resikonya
Setelah
Anda melakukan 9 langkah diatas, kemungkinan ditipu tentu masih ada.
Pastikan bahwa Anda sudah membaca Terms of Condition atau bagian FAQ
(Frequently Asked Question) di website penjual. Ini untuk menghindari
adanya kemungkinan hal-hal atau ketentuan yang tak adil buat Anda,
sehingga membuat Anda merasa tertipu di kemudian hari.
Gunakan
insting alami Anda sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. Jika
terpaksa membeli, beli produk seminimal mungkin agar kalaupun Anda
tertipu, ruginya tak banyak.
Kesimpulan
Dari pengalaman
saya sebagai pembeli, saya juga seringkali takut ditipu. Meski mungkin
ruginya tak seberapa, trauma mental ini yang bikin saya jadi malas untuk
berbelanja online. Padahal kalau tahu caranya, berbelanja online
sungguh nikmat. Tak perlu jauh-jauh ke luar kota, keluar di saat cuaca
buruk, atau saat jam kerja pun saya masih bisa berbelanja.
Sedangkan
sebagai penjual, pengalaman saya adalah mendapatkan
pertanyaan/pernyataan yang sama, yakni yang berbau ketidakpercayaan.
“Apakah barang benar dikirim?”, “Saya percaya saya tak akan
dikecewakan”, “Kalau bagus pasti saya order lagi”, ini merupakan contoh
kalimat dimana calon pembeli ragu pada saya.
Dengan
tips aman berbelanja online di dunia maya
yang saya paparkan berdasarkan pengalaman pribadi ini, semoga berguna
bagi Anda yang ingin berbelanja online. Selamat berbelanja online dengan
aman