Meski bersifat psikologis, namun gangguan pola makan berdampak buruk terhadap kesehatan.
VIVAnews - Sebagian besar perempuan berhasrat untuk selalu mengontrol tubuh dan bobot badan mereka. Citra perempuan yang ditampilkan media massa semakin membuat perempuan, terutama remaja, merasa tidak aman.
Padahal hanya segelintir perempuan yang lahir dengan paket komplit: tubuh kurus, kaki jenjang, dan wajah simetris. Untuk mencapai gambaran perempuan sempurna a la majalah kecantikan itu, tidak sedikit perempuan yang memaksa dirinya melewati ambang batas. Diet berlebihan atau olah raga tanpa asupan nutrisi dipilih sebagai jalan pintas untuk memiliki badan impian.
Akibatnya, jumlah pasien pengidap kelainan pola makan seperti anoreksia dan bulimia tidak pernah menurun. Meski lebih bersifat psikologis, namun gangguan makan ini memiliki dampak buruk terhadap kesehatan Anda, antara lain:
Kesuburan menurun.
Kekurangan lemak tubuh dapat menghambat matangnya sel telur, sementara terlalu banyak lemak akan meningkatkan produksi hormon. "Kabar baiknya, untuk sebagian besar perempuan, kesuburan akan kembali setelah mereka sehat dan tidak memiliki keluhan jangka panjang," kata Direktur Program Kelainan Pola Makan Universitas California, Walter H. Kaye seperti dikutip laman majalah Glamour.
Masalah jantung.
Anoreksia membuat jantung Anda menjadi lemah. Bulimia menyebabkan dehidrasi yang dapat membuat kadar elektrolit tidak seimbang, yang akhirnya melukai kerja jantung. Jantung dapat berfungsi kembali normal setelah bobot kembali ideal.
Kerusakan gigi.
Saat muntah, asam lambung turut keluar bersama makanan. Hal ini dapat menyebabkan lubang pada gigi dan mengikis lapisan pelindung (email) gigi.
Perut kembung.
Kelainan pola makan akan memicu banyak masalah pencernaan yang akan membuat lecet bagian dalam tubuh Anda. Ini akan membuat Anda terlihat lebih buruk daripada apa yang Anda rasakan.
Overdosis.
Dosis obat yang dijual luas tanpa resep umumnya dibuat berdasarkan kebutuhan orang dengan bobot normal. Akibatnya, perempuan dengan bobot tubuh jauh di bawah rata-rata dapat mengalami overdosis tanpa sengaja saat mengonsumsi obat tersebut.
Padahal hanya segelintir perempuan yang lahir dengan paket komplit: tubuh kurus, kaki jenjang, dan wajah simetris. Untuk mencapai gambaran perempuan sempurna a la majalah kecantikan itu, tidak sedikit perempuan yang memaksa dirinya melewati ambang batas. Diet berlebihan atau olah raga tanpa asupan nutrisi dipilih sebagai jalan pintas untuk memiliki badan impian.
Akibatnya, jumlah pasien pengidap kelainan pola makan seperti anoreksia dan bulimia tidak pernah menurun. Meski lebih bersifat psikologis, namun gangguan makan ini memiliki dampak buruk terhadap kesehatan Anda, antara lain:
Kesuburan menurun.
Kekurangan lemak tubuh dapat menghambat matangnya sel telur, sementara terlalu banyak lemak akan meningkatkan produksi hormon. "Kabar baiknya, untuk sebagian besar perempuan, kesuburan akan kembali setelah mereka sehat dan tidak memiliki keluhan jangka panjang," kata Direktur Program Kelainan Pola Makan Universitas California, Walter H. Kaye seperti dikutip laman majalah Glamour.
Masalah jantung.
Anoreksia membuat jantung Anda menjadi lemah. Bulimia menyebabkan dehidrasi yang dapat membuat kadar elektrolit tidak seimbang, yang akhirnya melukai kerja jantung. Jantung dapat berfungsi kembali normal setelah bobot kembali ideal.
Kerusakan gigi.
Saat muntah, asam lambung turut keluar bersama makanan. Hal ini dapat menyebabkan lubang pada gigi dan mengikis lapisan pelindung (email) gigi.
Perut kembung.
Kelainan pola makan akan memicu banyak masalah pencernaan yang akan membuat lecet bagian dalam tubuh Anda. Ini akan membuat Anda terlihat lebih buruk daripada apa yang Anda rasakan.
Overdosis.
Dosis obat yang dijual luas tanpa resep umumnya dibuat berdasarkan kebutuhan orang dengan bobot normal. Akibatnya, perempuan dengan bobot tubuh jauh di bawah rata-rata dapat mengalami overdosis tanpa sengaja saat mengonsumsi obat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar